Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2022

Supositoria ( suppositoria )

• Pengertian  Supositoria menurut FI edisi IV adalah persediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk yang diberikan melalui rektum, vagina, atau uretra, umumnya meleleh, melunak, atau melarut pada suhu  tubuh. Suppositoria dapat bertindak sebagai pelindung jaringan setempat dan sebagai pembawa zat  terapeutik yang bersifat lokal atau sistemik. • Macam macam Supositoria  1. Supositoria rektal sering disebut supositoria saja, berbentuk peluru, digunakan lewat rektum atau anus. Bobotnya  antara 2 – 3 g. supositoria rektal berbentuk-torpedo mempunyai keunggulan, yaitu jika bagian  yang besar masuk melalui jaringan otot penutup dubur, supositoria akan tertarik masuk dengan  sendirinya. 2. Supositoria vaginal (ovula) Berbentuk bola lonjong seperti kerucut, digunakan lewat vagina, berat antara 3 – 5 g.  supositoria kempa atau supositoria sisipan adalah supositoria vaginal yang dibuat dengan cara  mengempa massa serbuk menjadi bentuk yang sesuai, atau dengan cara pengkapsulan dalam  gelatin l

Diabetes Melitus

Diabetes melitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolism kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolism karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi produksi insulin oleh sel – sel beta Langerhans kelenjar pancreas, atau disebabkan oleh kurang responsifnya sel – sel tubuh terhadap insulin (WHO, 1999). GEJALA DIABETES MELITUS ·       Gejala Utama   Ø  Sering kencing ( Poliuri ) Ø  Cepat lapar ( Polifagia ) Ø  Sering haus ( polidipsi )     ·       Gejala Kronik   Ø  Berat badan menurun cepat tanpa penyebab yang jelas Ø  Bisul yang hilang timbul Ø  Kesemutan Ø  Gatal di daerah kemaluan Ø  Penglihatan kabur Ø  Cepat Lelah Ø  Keputihan pada Wanita Ø  Luka sulit sembuh Ø  Mudah mengantuk Ø  Impotensi pada pria CARA MENCEGAH  DIABETES MELITUS Ø  Minum obat secara teratur sesuai an

OBAT TETES MATA

Tetes mata adalah sediaan steril berupa larutan atau suspensi digunakan pada mata dengan cara meneteskan obat pada selaput lendir mata disekitar kelopak mata atau bola mata (FI.III, 1979). Tetes mata digunakan untuk menghasilkan efek diagnostik dan terapeutik lokal dan yang lain untuk merealisasikan kerja farmakologis yang terjadi setelah berlangsungnya penetrasi bahan obat, dalam jaringan yang umumnya terdapat disekitar mata (Voight, 1994). Berikut langkah pemberian obat tetes mata: 1.     Cuci tangan 6 langkah menggunakan sabun dan air mengalir selama 20 detik 2.     Baca panduan penggunaan, pastikan nama obat, dosis dan waktu pemakaian benar 3.     Bersihkan mata secara lembut menggunakan kain bersih atau tissue, pastikan kotoran dan keringat terangkat 4.     Jangan pegang bagian ujung wadah botol tetes mata supaya tidak menyebarkan kuman 5.     Letakkan jempol di atas alis, tempatkan di kulit tepat di atas area alis sembari memegang wadah di tangan agar seimbang 6.