SEJARAH TERBENTUKNYA FARMASI
SEJARAH TERBENTUKNYA FARMASI
Sebelumnya,
apa sih farmasi itu? Jadi farmasi itu adalah ilmu tentang obat, komposisi,
penggunaan, serta efek sampingnya. Dalam kata lain, Farmasi adalah ilmu
pengetahuan (sains) yang mempelajari penyiapan dan penyerapan obat yang terkait
dengan distribusi dan informasi kepada para pengguna khususnya kepada pasien.
Asal-Usul Kata Farmasi
Kata Farmasi berasal dari kata Pharmacon yang
merupakan bahasa Yunani yangberarti racun atau obat. Farmasi
merupakan profesi kesehatan yang meliputi kegiatan di bidang penemuan,
pengembangan, produksi, pengolahan, peracikan, informasi obat dan distribusi
obat. Ilmu kefarmasian belum dikenal oleh dunia pada zaman
Hiprocrates atau yang lebih dikenal dengan sebutan Bapak Ilmu Kedokteran yaitu
pada tahun 460 SM samapai dengan 370 SM. Pada peradaban itu seorang
Dokter memiliki banyak tugas tidak hanya mendiagnosa suatu penyakit yang
diderita oleh sang pasien, tetapi ia juga mempersiapkan ramuan atau racikan
obat seperti halnya seorang apoteker.
Sejarah Kefarmasian Dunia
Pada masa menjelang datangnya
tahun masehi ( setelah kelahiran Nabi Isa ), seorang dokter Yunani yang bernama
Hippocrates, secara ilmiah memperkenalkan bidang obat-obatan ( yang nantinya
disebut dengan Farmasi ) dan kedokteran. Hippocrates dijuluki sebagai “ Bapak
Ilmu Kedokteran Dunia”.
Setelah era Hippocrates,
Dioscorides dianggap sebagai orang pertama yang meletakan dasar-dasar
pengobatan secara ilmiah. Dioscorides adalah seorang dokter Yunani yang juga
ahli botani farmasi pasa abad pertama Masehi. Dia merupakan orang pertama yang
memakai tumbuh tumbuhan sebagai obat atau bahan obat yang diperoleh secara
alami. Hasil karyanya yaitu De Materia Medica, yang dianggap sebagai awal
pengembangan botani farmasi dengan tumbuhan sebagai bahan utamanya.
Kehebatan para peneliti
terdahulu itu diteruskan oleh Galen ( 131-200M ) yang juga merupakan seorang
dokter dan ahli farmasi Yunani. Dia juga berhasil menciptakan suatu sistem
perpaduan yang begitu sempurna dari fisiologi, patologi, dan pengobatan sehingga
doktrinnya ini dipakai sampai 1.500 tahun kemudian. Dia juga termasuk ilmuwan
jenius pada zamannya dan sampai saat inidinyatakan sebagai peramu obat pertama
yang dapat disebut juga sebagai perintis ilmu farmasi.
Pada ke-16, geliat penemuan dan
penelitian kembali muncul ketika Philipus Aureolus Bombastus von Hohenhein atau
yang lebih dikenal sebagai Paracelcus,
datang dengan berbagai penemuan pormulasinya dalam bidang farmasi. Paracelu
adalah seorang dokter sekaligus ahli kimia yang berasal dari bangsa Swiss.
pada tahun 1633, untuk pertama
kalinya seorang pendeta yang bernama Calancha
menggunakan kina sebagai obat. Satu abad kemudian, tanaman itu masuk ke
Pulau Jawa oleh kolonialis Belanda dan dikembangkan disana.
Diawali pasa abad ke-17,
perkembangan pengetahuan tentang kedokteran dan farmasi semakin bertambah.
Diantara mereka yang patut diketengahkan adalah Karl Wilhelm Scheele (1742-1786), seorang ahli farmasi Swedia yang
miungkin paling terkenal diantara para ahli farmasi lainnya dimasa itu berkat
berbagai penemuannya yang cukup dramatis. Scheele berhasil menemukan asam
laktat, asam sitrat, asan oksalat, asam tartrat, dan asam arsenat. Selain itu,
dia juga menemukan oksigen, setahun sebelum Priestley
mengklaim sebagai penemuannya.
Beberapa penemuan lainnya yang
cukup berarti adalah berhasilnya isolasi morfin
dan opium oleh ahli farmasi
Jerman Friederich Serturner (1783-1841).
Sejarah Kefarmasian Arab Islam
Perkembangan kefarmasian sebelum
abad ke-19 tidak dapat dipisahkan dari peran kefarmasian diwilayah Arab dan
kawasan Timur Tengah yang pada waktu itu mendominasi pengetahuan dunia. Dunia
farmasi di Arab atau lebih dikenal sebagai Saydanah
merupakan satu bentuk profesi yang pada awalnya asing dari dunia kedokteran
yang lebih dulu berkembang.
Pada abad ke-9, dunia Arab Islam
telah berhasil “membangun jembatan ilmu” yang menghubungkan kebudayaan Yunani
dengan dunia farmasi modern seperti sekarang ini. Bahkan, tahapan ilmu yang
diperoleh dari kebudayaan Yunani itu terus ditingkatkan dan diteruskan sampai abad
ke-13 melalui berbagai karya, terjemahan, ataupun peningkatan ilmu pada zaman
berikutnya.
Adapun tokoh-tokoh ahli farmasi
Arab Islam adalah :
1.
Yuhanna B.
Massawayh
Yaitu seoran
ahli farmasi dari Iran (777-857M). Dengan karyanya al-Mushajjar al-Kabir yang
berisi daftar penyakit dan acara pengobatannya.
2.
Abu Hasan
Ali bin Sahl Rabban al-Tabari
Yaitu seorang
dokter dengan hasil karyanya yaitu Syurga
Hikmah yang berisi tingkah laku manusia, embriologi, kosmologi,
psikoterapi, pola makan, dan kebersihan.
3.
Sabur bin
Sahl
Yaitu orang
pertama yang menulis formula dan sejarah Islam yang disebut dengan Agradadhim. Dalam bukunya dijelasakn
tentang berbagai kaidah dalam meracik obat, tindakan farmakologi serta dosis
untuk setiap kali pemakaian obat.
4.
Zaid Hunayn
bin Ishaq al-Ibadi
Yaitu ilmuan
asal Irak yang hidup antara 809-873M. Beliau berperan dalam hal penerjamahan
buku-buku kedokteran dan pengobatan dari bahasa Yunani kedalam bahasa Arab,
termasuk juga buku-buku karya Hppocarates.
5.
Abu Rayyan
al-Biruni
Beliau menulis
sedikitnya 130 buku dengan buku terakhir berjudul al-Saydanah fi al-Tibb.
Menurut beliau orang ahli farmasi haruslah profesional dan tidak bisa
diwakilkan kepada orang lain.
6.
Abi al-Qasim
Khalaf bin Abbas al-Zahrawi
Beliau
dilahirkan di Andalusia pada tahun 936M. Buku yang terkenalnya adalah at-Tasrif
Lima Ajizaan at-Ta’lif. Beliau juga menulis puluhan buku menganai makanan dan
minuman.
Sumber :
Sumber :
Buku Pengantar Studi Farmasi (Edisi 2) oleh Drs. Tonny Sumarsono, M.M., Apt
Komentar
Posting Komentar