GALENIKA
GALENIKA
Istilah
galenika di ambil dari nama seorang tabib Yunani yaitu Claudius Galenos (GALEN)
yang membuat sediaan obat-obatan yang berasal dari tumbuhan dan hewan, sehingga
timbulah ilmu obat-obatan yang disebut ilmu galenika. Ilmu galenika adalah Ilmu
yang mempelajari tentang pembuatan sediaan (preparat) obat dengan cara
sederhana dan dibuat dari alam bisa dari tumbuhan atau hewan. (ilmu resep,
2006).
Zat-zat
yang tersari (berkhasiat) biasanya terdapat dalam sel-sel bagian
tumbuh-tumbuhan yang umumnya dalam keadaan kering. Cairan penyari masuk kedalam
zat-zat berkhasiat utama dari pada simplisia yang akan di ambil
sarinya,kemudian, zat berkhasiat
tersebut akan terbawa larut dengan cairan penyari, setelah itu larutan yang
mengandung zat berkhasiat dipisahkan dari bagian simplisia lain yang
kurang bermanfaat.
Beberapa
sediaan galenika dibuat dengan cara khusus sepeti Infusum Hyoscyami Oleosum,
Solutio Carbonis detergens atau Liquor Carbonatis detergens (Licadet).
Tujuan
dibuatnya sediaan galenik :
1.
Untuk memisahkan obat-obat yang
terkandung dalam simplisia dari bagian lain yang dianggap tidak bermanfaat.
2.
Membuat suatu sediaan yang sederhana dan
mudah dipakai.
3.
Agar obat yang terkandung dalam sediaan
tersebut stabil dalam penyimpanan yang lama.
Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam pembuatan sediaan galenik (ilmu resep, 2006):
1.
Derajat kehalusan, Derajat kehalusan ini
harus disesuaikan dengan mudah atau tidaknya obat yang terkandung tersebut di
sari.Semakin sukar di sari, simplisia harus dibuat semakin halus, dan
sebaliknya.
2.
Konsentrasi / kepekatan Beberapa obat
yang terkandung atau aktif dalam sediaan tersebut harus jelas konsentrasinya
agar kita tidak mengalami kesulitan dalam pembuatan.
3.
Suhu dan lamanya waktu Harus disesuaikan
dengan sifat obat, mudah menguap atau tidak, mudah tersari atau tidak.
4.
Bahan penyari dan cara penyari Cara ini
harus disesuaikan dengan sifat kelarutan obat dan daya serap bahan penyari ke dalam simplisia. Bentuk-bentuk
sediaan galenik adalah sebagai berikut:
●
Aqua aromatica
●
Infusa
●
Dekokta
●
Teh
●
Gargarisma dan Kolutorium (Obat Kumur
dan Obat Cuci Mulut)
●
Tinctura
●
Extracta
●
Sirup
Pembuatan
Sediaan Galenika
1.
Infus (Infusa)
Menurut
FI IV, infusa adalah sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia
nabati dengan air pada suhu 90C selama 15 Menit. Infus adalah sediaan cair yang
dibuat dengan cara mengekstraksi simplisia nabati dengan air pada suhu 90C
selama 15 menit. Pembuatan infus merupakan cara yang paling sederhana untuk
membuat sediaan herbal dari bahan lunak seperti daun dan bunga. Dapat diminum
panas atau dingin.
2.
Aqua Aromatic
Menurut
Farmakope Edisi II Aqua Aromatic adalah larutan jenuh Minyak atsiri dalam air.
Diantara air aromatic ada yang memiliki daya terapi yang lemah, digunakan untuk
memberi aroma pada obat-obatan atau sebagai pengawet. Air ini tidak boleh
berwarna dan berlendir, tapi harus mempunyai bau dan rasa yang menyerupai bahan
asal.
Cara
Pembuatan :
●
Larutkan minyak atsiri dalam 60 ml
etanol 95%
●
Tambakan air s.d.s ad volume 100 ml
sambil kocok kuat
●
Tambahkan 500 mg talc, kocok, lalu
diamkan, dan saring.
●
Encerkan 1 bagian filtrat dengan 39
bagian air
3.
Dekokta (Dekok)
Dekok
adalah sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi sediaan herbal dengan air
pada suhu 90˚C selama 30 menit.
Pembuatan:
·
Campur simplisia dengan derajat halus
yang sesuai dalam panci dengan air secukupnya, panaskan di atas tangas air
selama 30 menit terhitung mulai suhu
·
90˚C sambil sekali
·
-sekali diaduk.
·
Serkai selagi panas melalui kain flanel,
tambahkan air panas secukupnya melalui ampas hingga diperoleh volume dekok yang
dikehendaki, kecuali dekok dari simplisia Condurango Cortex yang harus diserkai
setelah didinginkan terlebih dahulu.
·
Jika tidak ditentukan perbandingan yang
lain dan tidak mengandung bahan
berkhasiat keras, maka untuk 100 bagian dekok harus dipergunakan 10
bagian atau bahan dasar dari simplisia.
Untuk bahan berikut digunakan sejumlah
yang tertera: Bunga Arnica 4 bagian
·
Daun Digitalis 0,5 bagian
·
Kulit Akar Ipeka 0,5 bagian
·
Kulit Kina 6 bagian
·
Daun Kumis kucing 0,5 bagian
·
Akar Senega 4 bagian
4.
Teh
Pembuatan
sediaan teh untuk tujuan pengobatan banyak dilakukan berdasarkan pengalaman seperti pada pembuatan
infus yang dilakukan pada teh hitam sebagai minuman.
Cara
pembuatan:
●
Air mendidih dituangkan ke simplisia, diamkan
selama 5-10 menit dan saring.
●
Pada pembuatan sediaan teh, beberapa hal
perlu diperhatikan yaitu jumlah simplisia dan air, jumlah dinyatakan dalam
takaran gram dan air dalam takaran milimeter Derajat kehalusan untuk beberapa
simplisia sesuai dengan yang tertera
berikut ini:
a.
Daun, bunga dan herba: rajangan kasar
dengan ukuran lebih kurang 4 mm.
b.
Kayu, kulit dan akar: rajangan agak
kasar dengan ukuran lebih kurang 2,5 mm.
c.
Buah dan biji: digerus atau diserbuk
kasar dengan ukuran lebih kurang 2 mm.
d.
Simplisia yang mengandung alkaloid dan saponin:
serbuk agak halus dengan ukuran lebih kurang 0,5 mm.
5. Gargarisma
dan kolutorium (obat kumur dan obat cuci mulut)
Obat
kumur dan cuci mulut umumnya mengandung bahan tanaman yang berkhasiat sebagai astringen yang dapat
mengencangkan atau melapisi selaput lendir dan tenggorokan dan tidak
dimaksudkan agar obat menjadi pelindung selaput lendir. Obat kumur dan obat
cuci mulut dibuat dari sediaan infus, dekok atau tingtur yang diencerkan.
Penyimpanan:
●
Dalam wadah berupa botol berwarna susu
atau wadah lain yang sesuai.
●
Pada etiket harus juga tertera:
a.
Petunjuk pengenceran sebelum digunakan
b.
“Hanya untuk kumur, tidak boleh ditelan”
6.
Sirupi (sirup)
Sirup
adalah sediaan berupa larutan dari atau yang mengandung sakarosa. Kecuali
dinyatakan lain, kadar sakarosa tidak kurang dari 64,0% dan tidak lebih dari
66,0%. Pembuatan: Kecuali dinyatakan lain,
sirup
dibuat sebagai berikut:
●
Buat cairan untuk sirup, panaskan,
tambahkan gula, jika perlu didihkan hingga larut.
●
Tambahkan air mendidih secukupnya hingga
diperoleh bobot yang dikehendaki, buang busa yang terjadi, serkai.
●
Pada pembuatan sirup dari simplisia yang
mengandung glikosida antrakinon, ditambahkan natrium karbonat sebanyak 10%
bobot simplisia.
●
Kecuali dinyatakan lain, pada pembuatan
sirup simplisia untuk persediaan ditambahkan metil paraben 0,25% b/v atau
pengawet lain yang sesuai.
7.
Tinctura
Tinctura
adalah sediaan cair yang dibuat dengan cara maserasi atau perkolasi simplisia
nabati atau hewani dengan cara melarutkan senyawa kimia dalam pelarut yang tertera
pada masing- masing monografi.
8.
Ekstrak
Ekstrak
adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat aktif dari
simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai,
kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang
tersisa diperlakukan sedemikian hingga memenuhi baku yang telah ditetapkan.
Macam-macam
ekstrak :
·
Ekstrak kering (siccum)
·
Ekstrak kental (spissum)
·
Ekstrak cair (liquidum)
Proses
pembuatan ekstrak adalah sebagai berikut:
●
Pembuatan serbuk simplisia
●
Cairan pelarut
●
Separasi dan pemurnian
●
Pemekatan / penguapan (evaporasi)
●
Pengeringan ekstrak
●
Rendemen
Pelarut
untuk mengekstrak, dipilih pelarut yang optimal untuk senyawa yang berkhasiat, sehingga senyawa tersebut dapat
terpisahkan dari bahan dan dari senyawa kandungan lainnya, serta ekstrak hanya
mengandung sebagaian besar senyawa yang diinginkan. Selain itu, faktor lain
yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan
pelarut adalah selektivitas, ekonomis, ramah lingkungan serta aman
dipakai.
Pelarut
yang diperbolehkan adalah air dan etanol serta campurannya, eter. Jenis pelarut lain seperti metanol, heksana,
toluen, kloroform dan aseton umumnya digunakan sebagai pelarut untuk tahap
separasi dan tahap pemurnian (fraksinasi). Adapun tujuan dari separasi
(pemurnian) adalah menghilangkan (memisahkan) senyawa yang tidak dikehendaki
semaksimal mungkin tanpa berpengaruh pada senyawa kandungan yang dikehendaki,
sehingga diperoleh ekstrak yang lebih murni. Setelah separasi, dilakukan
penguapan sampai ekstrak benar-benar kering. pengeringan ini adalah
menhilangkan pelarut dari bahan sehingga menghasilkan serbuk, masa kering
rapuh, tergantung proses dan peralatan yang digunakan
Komentar
Posting Komentar