OBAT ANTIANEMIA

Pengertian

Hematinika atau obat-obat pembentuk darah yaitu obat-obat yang khusus digunakan untuk merangsang atau memperbaiki proses pembentukan sel darah merah (erythropoesis). sel darah merah dibentuk dalamn sumsum tulang yang pipih. Untuk itu dibutuhkan zat besi, vitamin B12 dan asam folat. Zat besi untuk membentuk hemoglobin, vitamin B12 dan asam folat untuk membentuk sel darah merah. Zat tersebut diperoleh dari makanan dan ditimbun dalam jaringan, terutama hati dan sumsum tulang. Vitamin B12 dapat disintesa dalam usus besar dalam bakteri tetapi tidak dapat untuk memenuhi kebutuhan tubuh, sebab vitamin ini terikat dengan protein dan penyerapannya berlangsung dalam ileum.

Anemia adalah keadaan dimana kadar Hb dan atau eritrosit berkurang. Orang dikatakan menderita anemia bila kadar Hb kurang dari 8 mmol/liter pada pria atau 7 mmol/liter pada wanita.

Ada 3 jenis anemia yaitu :

a)    Anemi ferriprive

            Disebabkan oleh kekurangan zat besi, dengan tanda-tanda kadar Hb dibawah normal (hypochrom). Eritrosit lebih kecil (microcyter). Anemi ini sering disebut anemi hypochrom, anemi microcyter atau anemi sekunder.

b)    Anemi megaloblaster

       Disebabkan oleh kekurangan vitamin B12 atau asam folat, dengan tanda –tanda dibawah darah merah membesar ( macrocyter)dengan kadar Hb normal atau lebih tinggi (hyperchrom), disebut juga anemi primer. Dalam keadaan yang lebih berat disebut anemi pernisiosa.

c)    Anemia Perniciosa

       Anemi yang disebabkan kerusakan lambung sehingga tidak terbentukfaktor intrinsik yaitu faktor yang diperlukan untuk absorpsi vitamin B12 (= ikatan glukoprotein dari lambung dan vitamin B12).

Pengobatan

Berhubung anemi hanya merupakan gejala, maka sebelum melakukan pengobatan perlu ditentukan lebih dahulu jenis anemi dengan menentukan kadar zat besi, vitamin B12  dan asam folat dalam darah, agar dapat diberikan terapi yang tepat.

Anemi ferriprive dapat dihilangkan dengan pemberian preparat zat besi, sedangkan penyebabnya mungkin tetap ada misalnya tumor atau borok lambung yang juga harus diobati, sebab bila hanya memberi preparat zat besi tanpa mengobati penyebabnya, anemi tidak akan dapat diatasi. Dalam hal ini pemberian vitamin B12 atau asam folat tidak berguna bahkan dapat merugikan, karena menyulitkan diagnosa anemi primer berhubung megaloblaster lenyap dari sumsum tulang. Pada anemi perniosiosa, asam folat tidak dapat diberikan.

Zat-zat Anti Anemia

a)    Asam Folat

Sumbernya sayuran berwarna hijau, hati, ragi, buah-buahan. Dalam bahan makanan tersebut asam folat terdapat dalam senyawa konjugasi (poligutamat). Senyawa ini dalam hati akan diuraikan oleh enzim dan direduksi menjadi zat aktifnya (tetrahidro folic acid). Zat ini untuk sintesis DNA dan RNA serta pembelahan sel.

b)    Zat Besi (Fe)

Dalam makanan, zat besi terikat sebagai ferri kompleks, tetapi dalam lambang diubah menjadi ferro klorida. Resorpsi hanya berlangsung dalam duodenum, dalam lingkungan asam netral garam ferro lebih mudah larut. Setalah diserap sebagai darah, maka akan bergabung dalam protein menjadi ferritin yang disimpan sebagai cadangan, sebagian diangkut ke sumsum tulang, hati dan sel-sel lain untuk sintesa hemoglobin dan enzim zat besi (metalo enzim). Kebutuhan zat besi sehari 1-2 mg.     

c)    Vitamin B12 (Cyanocobalamin)

Sumber vitamin ini adalah makanan dari hewan: hati, daging, telur, susu, dalam bentuk ikatan dengan protein. Kebutuhan orang sehari 2-5 mcg. Dalam lambung vitamin B12 dilepas dari ikatan kompleksnya dengan protein oleh HCL yang segera diikat oleh glukoprotein yang disebut intrinsik factor (Castle 1929) yang dihasilkan oleh mukosa lambung bagian dasar. Dengan pengikatan ini zat tersebut baru dapat diserap oleh reseptor spesifik di usus halus (ileum). Setelah diserap vitamin B12 diangkut dan ditimbun dalam hati yang secara bertahap dilepas sesuai kebutuhan tubuh. Defisiensi vitamin B12 dengan gejala-gejala menglobaster, nyeri lidah, degenerasi otak, sumsum tulang dan depresi psikis. Pengobatan terutama dengan injeksi, oral vitamin B12 dengan kombinasi intrinsic factor (serbuk pylorus).

Obat-obat Anti Anemia (hematinika)

Gejala dan Cara Penanganan  Anemia

Gejala anemia ( kurang darah ) yang paling sering di tunjukkan antara lain sebagai berikut :

1. Kulit Wajah terlihat Pucat

2. Kelopak mata pucat

3. Ujung jari pucat

4. terlalu sering dan mudah lelah

5. denyut jantung menjadi tidak teratur

6.sering merasa mual

7.sakit kepala

8.kekebalan tubuh menurun

9.sesak nafas    

Cara Penanganan untuk pasien anemia yaitu, pasien Anemia hendaknya melakukan terapi non farmakologi dan terapi farmakologi untuk membantu penyembuhan, yaitu dengan cara sebagai berikut:

Terapi non farmakologi.

a.       Mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi seperti sayuran, daging, ikan dan unggas.

b.      Dapat digunakan suplemen multi-vitamin yang mengandung vitamin B12 dan asam folat sebagai terapi profilaksis maupun memperbaiki defisiensi vitamin B12 ataupun asam folat.

c.       Pada pasien dengan anemia kritis dapat dilakukan transfusi sel darah merah. Anemia kronis yang ditandai dengan gejala parah seperti denyut jantung cepat, nafas tersengal dan pingsan mungkin harus segera ditangani dengan transfusi darah.

Terapi farmakologi

Terapi untuk anemia bisa dilakukan dengan transfusi darah, transfusi RBC untuk geriatri, pemberian oral atau parenteral vitamin B12, induksi asam folat (menginduksi remisi eksogen hematologi). Pemberian parenteral asam folat jarang diperlukan , karena asam folat oral diserap dengan baik bahkan pada pasien dengan sindrom malabsorpsi . Dosis 1 mg asam folat oral setiap hari sudah cukup untuk memulihkan anemia megaloblastik , memulihkan kadar folat serum normal (Katzung, 2009).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESEP, COPY RESEP DAN ETIKET

MERKURI

OBAT ANTIHISTAMIN