RESISTENSI ANTIBIOTIK


       Antibiotik merupakan obat yang sering diresepkan untuk pasien namun sering terjadi penggunaan yang tidak tepat dan berakibat terjadinya resistensi terhadap kuman. Hal ini terjadi karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penggunaan antibiotik yang tepat. Permasalahan resistensi terjadi ketika bakteri berubah dalam satu atau lain hal yang menyebabkan turun atau hilangnya efektivitas obat, senyawa kimia atau bahan lainnya yang digunakan untuk mencegah atau mengobati infeksi. Penyebab utama resistensi antibiotik ialah penggunaannya yang meluas dan irasional (Utami, 2012).

Antibiotik

       Antibiotik adalah zat yang berasal dari suatu mikroba, terutama fungi yang mempunyai khasiat menghambat atau dapat membunuh mikroba jenis lain. Obat yang digunakan untuk membasmi mikroba, penyebab infeksi pada manusia, harus mempunyai sifat toksisitas selektif mungkin. Artinya, obat tersebut haruslah bersifat toksik untuk mikroba, tetapi relative tidak toksik untuk inangnya.

Prinsip Penggunaan Antibiotik dengan Bijak

       Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (2011), Penggunaan antiiotik secara bijak bertujuan agar dapat mencapai keberhasilan proses pengobatan dan dapat meminimalkan resiko resistensi terhadap antibiotik.

Berikut adalah prinsip penggunaan antibiotik dengan bijak :

a)     Penggunaan antibiotik dengan spectrum sempit, indikasi yang ketat, dosis yang kuat berdasarkan diagnosis penyakit infeksi dan hasil pemeriksaan laboratorium.

b)     Penggunaan antibiotik pada lini pertama dan pembatasan penggunaan antibiotik.

c)     Penggunaan antibiotik dengan interval dan lama pemberian yang tepat. Bila lupa minum obat segera minum obat yang terlupa, abaikan dosis yang terlupa jika hampir mendekati minum berikutnya dan kemudian kembali ke jadwal selanjutnya sesuai aturan (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008).

d)     Penggunaan antibiotik yang bijak harus meningkatkan pemahaman tenaga kesehatan tentang penggunaan antibiotik yang benar, menjamin ketersediaan tenaga kesehatan yang kompeten terhadap infeksi, meningkatkan ketersediaan mutu dan fasilitas penunjang dan memantau penggunaan antibiotik secara bijak dengan multi disiplin (Republik Indonesia, 2011).

Resistensi

       Resistensi adalah kemampuan bakteri untuk menghilangkan ataupun melemahkan daya kerja antibiotik.

1)     Penyebab Resistensi

Menurut Bisht et al (2009), penggunaan antibiotik yang meluas dan tidak rasional menjadi penyebab utama resistensi antibiotik. Ada beberapa faktor pendukung penyebab terjadinya resistensi :

a)     Penggunaan antibiotik yang tidak tepat (irasional)

b)     Faktor dari pasien. Kurangnya kepatuhan pasien untuk meminum obat.

c)     Peresepan : peresepan meningkat ketika diagnosa awal belum pasti. Klinisi sering kesulitan dalam menentukan antibiotik yang tepat karena kurangnya pelatihan dalam hal penyakit infeksi dan tatalaksana antibiotiknya.

d)     Penggunaan monoterapi, dibandingkan penggunaan terapi kombinas, penggunaan monoterapi lebih mudah menyebabkan resistensi.

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESEP, COPY RESEP DAN ETIKET

MERKURI

OBAT ANTIHISTAMIN