MERKURI

Merkuri atau raksa (Hg) merupakan unsur logam yang sangat penting dalam teknologi di abad modern saat ini. Merkuri diberikan simbol kimia Hg yang merupakan singkatan yang berasal bahasa Yunani Hydrargyricum, yang berarti cairan perak.

Merkuri terdiri dari 3 jenis, yaitu merkuri elemental, merkuri inorganik, dan merkuri organik. Merkuri elemental pada suhu 250C berwujud cairan berwarna abu-abu, tidak berbau dengan berat molekul 200,59 g/mol, memiliki titik lebur -38,87 0C, dan titik didih 356,72 0C. Jenis ini paling mudah menguap, relatif tidak larut dalam air dan asam hidroklorida; larut dalam lemak, asam nitrat, dan pentane. Merkuri inorganik, khususnya merkuri klorida (HgCl2) yang digunakan dalam penelitian ini memiliki berat molekul 271,52 , memiliki tekanan uap 0,1 kPa pada suhu 136,20C, berwujud kristal putih atau bubuk, bersifat larut dalam air dan alkohol. Merkuri organik tidak mudah larut dalam air, tetapi mudah larut dalam pelarut organik

 

A.    Penggunaan Merkuri di Bidang Kesehatan

Penggunaan Merkuri di bidang kesehatan Bidang kedokteran telah menggunakan merkuri sejak abad ke-15 di mana merkuri (Hg) digunakan untuk pengobatan penyakit kelamin (sifilis). Kalomel (HgCl) digunakan sebagai pembersih luka sampai diketahui bahwa bahan tersebut beracun sehingga tidak digunakan lagi. Dan beberapa alat ukur di bidang kesehatan seperti termometer, alat ukur tekananan darah (sfigmomanometer), dan penggunaannya amalgam dalam kedokteran gigi. Digunakannya Merkuri dalam alat kesehatan ternyata juga mengundang datangnya bahaya keracunan Merkuri.

Bahaya racun Merkuri pada alat kesehatan terjadi pada saat peralatan tersebut pecah atau tercecer, dan cairan atau uap dari Merkuri menyebar ke lingkungan. Merkuri bisa masuk ke dalam tubuh (terutama anak-anak) jika uapnya terhirup jika salah seorang penghuni rumah menggunakan krim kulit yang mengandung Merkuri. Uap Merkuri yang murni merupakan permasalahan toksikologi yang unik, karena elemen Merkuri ini mempunyai dua sifat toksisitas yang sangat berbahaya pada manusia: 1) Elemen Merkuri dapat menembus membran sel karena ia mempunyai sifat mudah sekali larut dalam lipida, sehingga mudah sekali menembus barier darah otak yang akhirnya terakumulasi di dalam otak; 2) Elemen Merkuri sangat mudah sekali teroksidasi untuk membentuk Merkuri oksida (HgO) atau ion Merkuri (Hg2+). Toksisitas kronik dari kedua bentuk merkuri ini akan berpengaruh pada jenis organ yang berbeda yaitu saraf, otak, dan ginjal. Toksisitasnya akibat masuknya uap Merkuri melalui saluran pernapasan (inhalasi), bisa menyerang sistem saraf pusat, sedangkan toksisitas kronik yang ditimbulkannya dapat menyerang ginjal. Elemen Merkuri dan komponen Alkil merkuri yang masuk ke dalam otak akan menyebabkan terjadinya perubahan struktur protein dan sistem enzim, sehingga sinoptik dan transmisi neuromuskuler diblok.

Komponen merkuri merupakan inhibitor enzim nonspesifik, oleh karena itu sulit ditentukan enzim mana yang dihambat. Membran sel adalah titik utama yang diserang selama gugus Sulfhidril yang dikandung dalam struktur membran sel. Sistem enzim Na+ , K+ -Adenosin Tri Posfat ase (ATP-ase) biasanya terlibat sehingga menyebabkan terjadinya gangguan pertukaran ion intraseluler dan ekstraseluler. Meskipun ginjal merupakan organ target dari toksisitas Merkuri anorganik, namun semua bentuk senyawa Merkuri ternyata terkonsentrasi dalam ginjal pada derajat tertentu. Di samping itu, komponen anorganik Merkuri dapat menyebabkan pengaruh toksik yang dominan. Obat diuretika yang mengandung Merkuri dapat menghambat terjadinya respons sodium dalam tubulus proksimalis ginjal dalam dosis nontoksik, sehingga menyebabkan banyak urin yang dikeluarkan.

B.    Penggunaan Merkuri pada kosmetik

Penggunaan Merkuri pada kosmetika Untuk upaya mempercantik diri banyak kaum wanita yang menggunakan krim pemutih wajah. Produk kosmetik bermerkuri umumnya menjanjikan wajah putih dalam tempo singkat, sehingga banyak kaum wanita yang tertarik untuk menggunakannya. Masih banyaknya wanita Indonesia yang beranggapan bahwa kulit putih dan mulus merupakan simbol kecantikan.

Hal tersebut membuat mereka melakukan berbagai cara untuk mendapatkan kulit yang putih dan mulus. Hal ini dimanfaatkan produsen kosmetik yang menjual krim pemutih wajah dengan kandungan bahan berbahaya, seperti Merkuri. Merkuri merupakan kandungan yang kadang ditambahkan dalam kosmetik yang berfungsi mempercepat menghasilkan kulit wajah putih dan bersih.

Dalam waktu seminggu atau dua minggu, si pemakai sudah bisa mendapatkan kulit putih, bersih, dan mulus. Melihat hasilnya itu, banyak para wanita yang terus menggunakan kosmetik berbahan merkuri itu. Padahal Merkuri sebenarnya tidak boleh dipakaikan pada manusia.Produk kosmetik berbahan kosmetik (biasanya tidak ditulis dalam komposisi bahan) yang dipakai menyebabkan iritasi parah pada kulit, yakni berupa kulit yang kemerah-merahan dan menyebabkan kulit menjadi mengkilap secara tidak normal. Kondisi tersebut telah banyak dikeluhkan oleh para konsumen yang sudah terlanjur menggunakan produk-produk kosmetik illegal tersebut.

Pemakaian kosmetik yang mengandung Merkuri bisa mengakibatkan:

1) Dapat memperlambat pertumbuhan janin mengakibatkan keguguran, kematian janin, dan mandul

2) Flek hitam pada kulit akan memucat seakan pudar dan bila pemakaian dihentikan, flek itu dapat/akan timbul lagi dan bertambah melebar

3) Efek rebound, yaitu kulit akan menjadi gelap/kusam saat pemakaian kosmetik dihentikan

4) Bagi wajah yang tadinya bersih lambat laun akan timbul flek yang sangat parah, berubah keabu-abuan selanjutnya kehitaman

5) Dapat mengakibatkan kanker kulit

6) Pada pemakaian awal dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan kemerahan bila terkena sinar matahari

7) Tidak timbul jerawat sama sekali, hal ini disebabkan lapisan kulit epidermis kita telah rusak, kulit sudah tidak mengandung protein dan melanin. Hal ini hanya bersifat sementara, jika kondisi kulit telah rusak bisa timbul benjolan-benjolan bernanah

8) Pori-pori tampak mengecil dan halus, ini sebenarnya disebabkan lapisan kulit terluar wajah kita telah tipis dan tergerus oleh logam merkuri.

Selanjutnya unsur Merkuri yang ada di kosmetik akan diserap melalui kulit, kemudian akan dialirkan melalui darah keseluruh tubuh dan merkuri itu akan mengendap di dalam ginjal yang berakibat terjadinya gagal ginjal yang sangat parah (bisa menyebabkan kematian). Merkuri dalam krim pemutih dapat menimbulkan keracunan bila digunakan untuk waktu lama.3 Walau tidak seburuk efek merkuri yang tertelan, penggunaan Merkuri untuk kulit tetap menimbulkan efek buruk pada tubuh. Kendati cuma dioleskan ke permukaan kulit, Merkuri mudah diserap masuk ke dalam darah, lalu memasuki sistem saraf tubuh.

Manifestasi gejala keracunan Merkuri akibat pemakaian krim kulit muncul sebagai gangguan sistem saraf, seperti tremor (gemetar), insomnia (tidak bisa tidur), pikun, gangguan penglihatan, ataxia (gerakan tangan tak normal), gangguan emosi, depresi, dll. Oleh karena umumnya tidak terduga, kasus keracunan merkuri sering didiagnosis sebagai kasus Alzheimer, Parkinson, atau penyakit gangguan otak. Setelah sekian lama, Merkuri dalam kosmetik tersebut akan diserap melalui kulit dan dialirkan melalui darah ke seluruh tubuh. Akhirnya Merkuri itu akan mengendap di dalam ginjal, sehingga menyebabkan gagal ginjal yang sangat parah bagi pemakainya.

Cara- cara mendeteksi dan menghindari merkuri dalam skincare

1. Kenali produk umum yang menggunakan merkuri.

Mungkin ada merkuri yang bersembunyi di balik banyaknya produk perawatan kulit. Di antaranya skin cream terutama anti-aging dan pencerah kulit, sabun kecantikan dan antiseptik, serta lotion.

2. Kenali sinonim merkuri

Karena merkuri tidak memiliki bau atau warna khas, satu-satunya cara untuk mengetahui apakah mereka ada yaitu dengan membaca label produknya. Cari kata merkuri atau sinonimnya, di antaranya calomel, mercurous chloride, mercuric, mercurio.

3. Hindari produk tanpa rincian kandungan

Jika produk tidak memiliki label dalam bahasa yang bisa dipahami hindari membeli atau menggunakannya. Hindari juga produk yang tidak mencantumkan negara asal karena bisa jadi dipasarkan secara ilegal.

4. Waspada terhadap produk impor

Berhati-hati jika produk bahkan seseorang memberi tahu jika mereka aman. Apa pun yang tidak berlabel atau ditulis dalam bahasa yang tidak kita pahami kemungkinan besar mengandung merkuri. Produk pencerah kulit dan Afrika atau Karibia cenderung mengandung merkuri.

5. Tempat paling memungkinkan menjual produk dengan merkuri

Meliputi toko grosir, pasar etnis terutama memiliki pelanggan dari Asia, Afrika, Timur Tengah atau Latin, situs media sosial, dan aplikasi seluler.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESEP, COPY RESEP DAN ETIKET

OBAT ANTIHISTAMIN