VITAMIN

Vitamin merupakan senyawa organik yang diperlukan tubuh dalam jumlah kecil untuk mempertahankan kesehatan dan seringkali bekerja sebagai kofaktor untuk enzim metabolisme.

Sumber vitamin berasal dari makanan dan dalam bentuk murni sebagai sediaan tunggal atau kombinasi.

 

KLASIFIKASI VITAMIN

·       Vitamin Larut Lemak

1.      Vitamin A

Digunakan untuk pencegahan dan pengobatan defisiensi vitamin A. Gejala dini defisiensi dari vitamin A adalah buta senja.

Pemberian vitamin D pada anak dan bayi ;

6 - 11 bulan ; 100.000 IU (1 kapsul biru)

12 - 59 bulan ; 200.000 IU (1 kapsul merah)

2.      Vitamin D

Vitamin D berperan dalam homeostasis kalsium atau pertumbuhan tulang. Suplementasi vitamin D juga diberikan pada penyakit dengan gangguan absorbsi vitamin D misalnya diare, pada masa hamil, laktasi dan pada orang tua dengan asupan vitamin D 400 IU/hari.

3.      Vitamin E

Vitamin E berperan sebagai antioksidan dan dapat melindungi kerusakan membran biologis akibat radikal bebas. Asupan Vitamin E 10-30 mg cukup untuk mempertahankan kadar normal didalam darah. Kebutuhan Vitamin E umumnya sudah dipenuhi oleh makanan sehari-hari.

4.      Vitamin K

Vitamin K berguna untuk mencegah atau mengatasi perdarahan akibat defisiensi vitamin K. Pada orang dewasa sehat, kebutuhan vitamin K biasanya sudah terpenuhi dari makanan dan hasil sintesis dari bakteri usus. Pada bayi baru lahir hipoprotrombinemia dapat terjadi terutama karena belum adanya bakteri yang mensintesis vitamin K di usus dan tidak adanya depot vitamin K. Oleh karena itu dianjurkan memberikan profilaksis vitamin K secara rutin pada bayi baru lahir.

 

·       Vitamin Larut Air

1.      Vitamin B kompleks

Vitamin B kompleks mencakup sejumlah vitamin dengan rumus kimia dan efek biologik yang sangat berbeda yang digolongkan bersama karena dapat diperoleh dari sumber yang sama antara lain hati dan ragi.

Vitamin B terdiri dari ;

·       Vitamin B1 (Thiamine)

Thiamine berguna untuk pengobatan berbagai neuritis yang disebabkan oleh difisiensi thiamine misalnya wanita hamil yang kurang gizi. Defisiensi berat thiamine menimbulkan gejala penyakit beri-beri.

·       Vitamin B2 (Riboflavin)

Defisiensi vitamin B2 ditandai dengan gejala sakit tenggorok dan radang disudut mulut.

·       Asam Nikotinat

Mencegah defisiensi niasin (pelagra) yang ditandai dengan kelainan kulit, saluran cerna dan SSP.

·       Asam Folat

·       Vitamin B6 (Piridoxine)

Mencegah dan mengobati defisiensi vitamin B6. Dapat diberikan bersama dengan vitamin B lainnya atau sebagai multivitamin untuk pencegahan dan pengobatan defisiensi vitamin B kompleks.

·       Vitamin B12 (Cyanocobalamine)

2.      Vitamin C

Pencegahan dan pengobatan defisiensi vitamin C (scurvy/skorbut).  Gejala awal defisiensi vitamin C adalah malaise, pendarahan hidung dan peteki.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESEP, COPY RESEP DAN ETIKET

MERKURI

OBAT ANTIHISTAMIN